Dharma Wanita Persatuan (DWP) BP2SDM Kementerian Kehutanan tiba di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten untuk kunjungan kerja dengan tujuan memperkuat program Bank Sampah Wana Bestari, sebuah inisiatif yang menjadi bagian dari upaya sekolah menuju predikat Adiwiyata Mandiri, Kamis (28/11/2024). Foto: Deden Iqbal
Kadipaten, Jawa Barat – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan, pada Kamis (28 November 2024), mengunjungi SMK Kehutanan Negeri Kadipaten. Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat program Bank Sampah Wana Bestari, sebuah inisiatif yang diharapkan dapat mendorong sekolah menuju predikat Adiwiyata Mandiri. Kunjungan ini sekaligus menegaskan kembali peran strategis perempuan dalam membangun keluarga yang harmonis dan masyarakat yang berkelanjutan.
Ketua DWP BP2SDM, Irene Ade Palguna, menekankan bahwa integritas moral merupakan fondasi bagi segala pencapaian. “Akhlak yang kuat adalah kunci keberhasilan. Tanpa akhlak yang kuat, ilmu dan keterampilan akan kehilangan arah, bahkan bisa berbalik merugikan. Sebaliknya, akhlak yang baik akan memandu ilmu menuju dampak positif,” ujar Irene.

Irene Ade Palguna, Ketua Dharma Wanita Persatuan BP2SDM, memberikan arahan dalam kunjungan kerja dimaksud dengan menekankan pentingnya integritas moral untuk mendukung program Bank Sampah Wana Bestari.
Beliau juga menyoroti peran krusial perempuan dalam membangun keluarga yang kuat dan harmonis. “Perempuan tidak hanya berperan sebagai pilar rumah tangga, tetapi juga sebagai katalisator perubahan. Dukungan moral dan intelektual yang diberikan perempuan kepada suami dan anak-anak sangat penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan masyarakat,” jelasnya.

Dalam suasana rapat kerja yang produktif, peserta berdiskusi mendalam tentang langkah-langkah inovatif untuk mendukung Bank Sampah Wana Bestari, fokus pada peningkatan dampak sosial, ekologis, dan ekonomi bagi komunitas SMK Kehutanan Negeri Kadipaten.
Bank Sampah Wana Bestari: Inovasi Sosial untuk Keberlanjutan
Program Bank Sampah Wana Bestari, yang diprakarsai oleh SMK Kehutanan Negeri Kadipaten sejak 21 Februari 2020, telah menjadi contoh nyata solusi berbasis komunitas yang efektif dalam mengatasi masalah sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mulai dengan hanya delapan nasabah, program ini kini telah berkembang pesat, melibatkan lebih dari 200 anggota aktif.
Kepala SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, Zuljalal Aziz, S.Hut., M.Pd., menekankan, “Keberhasilan Bank Sampah Wana Bestari membuktikan bahwa solusi berbasis komunitas dapat menciptakan perubahan ekologis dan ekonomi secara bersamaan. Program ini merupakan contoh nyata bagaimana inovasi sosial dapat beradaptasi dengan tantangan global yang semakin kompleks.”

Zuljalal Aziz, S.Hut., M.Pd., Kepala SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, memaparkan program sekolah dalam pengembangan generasi muda sebagai agen perubahan lingkungan di hadapan rombongan DWP BP2SDM Kementerian Kehutanan.
Zuljalal Aziz juga menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan masyarakat dalam mendorong perubahan berkelanjutan. “Dukungan ini bukan hanya sekadar bimbingan, tetapi juga kesempatan untuk melahirkan generasi muda yang memiliki kesadaran lingkungan dan jiwa kewirausahaan,” jelasnya.

Marching Band Bahana Rimba Nusantara dari SMK Kehutanan Negeri Kadipaten menampilkan atraksi yang energik dan penuh semangat, menggambarkan kreativitas dan kebanggaan generasi muda dalam menyambut kunjungan kerja DWP BP2SDM Kementerian Kehutanan.
Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Ketua DWP SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, Esi Zuljalal Aziz, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan visi jangka panjang yang berdampak. “Sinergi dalam kerja kolektif bukan hanya tentang kontribusi individu, tetapi tentang kekuatan bersama yang menghasilkan inovasi bermakna,” ujarnya.

Esi Zuljalal Aziz, Ketua DWP SMK Kehutanan Negeri Kadipaten mendiskusikan strategi pengembangan Bank Sampah Wana Bestari bersama anggota rapat kerja, menyoroti pentingnya kolaborasi untuk mendukung inisiatif keberlanjutan.
Esi menutup dengan refleksi yang penuh makna. “Kita seperti not-not dalam sebuah simfoni. Setiap individu berperan penting dalam harmoni yang menciptakan kesuksesan kolektif yang lebih besar. Inilah esensi dari kerja sama yang terarah dan berdaya guna,” tutupnya dengan tegas.

Peserta rapat kerja berfoto bersama dengan senyuman penuh semangat, menandakan kekompakan dan keyakinan terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan melalui kolaborasi lintas generasi dan institusi.
Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memperkuat program Bank Sampah Wana Bestari, tetapi juga menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di seluruh Indonesia. Dengan sinergi antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan generasi muda dapat menjadi pemimpin dalam bidang lingkungan yang berkelanjutan, membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.
Leave a Reply