Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian Kehutanan (BP2SDM Kemenhut) dan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (17/2/2025). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM kehutanan dan pengembangan pendidikan vokasi di SMK Kehutanan Negeri. (Foto: Forestinsight)
Jakarta, 17 Februari 2025– Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada Senin (17/2/2025). Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kehutanan serta mengembangkan pendidikan vokasi di Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri (SMK Kehutanan Negeri).
MoU ini mencakup peningkatan kapasitas tenaga pengajar, pengembangan kurikulum yang relevan dengan industri, penyediaan fasilitas praktik modern, dan peningkatan akses magang bagi siswa SMK Kehutanan Negeri di perusahaan anggota APHI. Selain itu, kerja sama ini juga akan mendukung pelatihan dan sertifikasi untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan siap kerja.
Kepala BP2SDM Kemenhut, Indra Exploitasia, menyatakan bahwa kerja sama ini penting untuk meningkatkan kapasitas SDM kehutanan, khususnya bagi siswa SMK Kehutanan Negeri yang akan menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL). “Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan industri kehutanan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum APHI, Prof. Dr. Ir. Dwisuryo Indroyono Soesilo, menekankan pentingnya SDM profesional dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari. “SDM yang kompeten akan menjadi kunci dalam mencapai tujuan pemerintah, termasuk ketahanan pangan dan energi,” kata Indroyono.
Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) di desa-desa sekitar kawasan konsesi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). Selain itu, peningkatan kualitas SDM terkait perdagangan karbon sektor kehutanan juga menjadi fokus utama.
Zuljalal Azis, S.Hut., M.Pd, Kepala SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keselarasan antara pendidikan vokasi kehutanan dan kebutuhan industri. “Dengan adanya MoU ini, kami dapat memperkuat kurikulum berbasis kompetensi, menyediakan fasilitas praktik yang memadai, dan membuka peluang magang yang lebih luas bagi siswa. Ini adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi muda yang siap berkontribusi dalam pengelolaan hutan berkelanjutan,” ujarnya.
Nota Kesepahaman ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara BP2SDM dan APHI, serta memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor kehutanan yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Leave a Reply