Home / Berita • DAFTAR • Headline • HOME • PENGUMUMAN / SMK Kehutanan Negeri Kadipaten Tingkatkan Kapasitas Guru dalam Pengelolaan Sampah Melalui Pelatihan Blended Learning di Pusdiklat SDM LHK Bogor
SMK Kehutanan Negeri Kadipaten Tingkatkan Kapasitas Guru dalam Pengelolaan Sampah Melalui Pelatihan Blended Learning di Pusdiklat SDM LHK Bogor
Kepala Pusdiklat SDM LHK Bogor, Dr. Ida Kusdamayanti, memberikan sambutan pada acara pembukaan pelatihan pengelolaan sampah di Bogor. Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kapasitas Pengajar SMK Kehutanan di seluruh Indonesia
Bogor, Jawa Barat – SMK Kehutanan Negeri Kadipaten menunjukkan komitmennya dalam menangani isu penting pengelolaan sampah dengan mengirimkan tiga perwakilan gurunya mengikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah Bagi Tenaga Pengajar Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan. Kegiatan ini diselenggarakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bogor, dari 10 hingga 17 Juli 2024, menggunakan sistem blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring.
Membuka pelatihan, Dr. Ida Kusdamayanti, M.Si., Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyoroti urgensi isu lingkungan hidup. “Bumi hanya satu, dan sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya,” tegas Dr. Ida.
Beliau menekankan bahwa kerusakan lingkungan yang semakin parah membutuhkan tindakan nyata dan terencana. “Pendidikan adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan pada para guru, yang nantinya akan ditransfer kepada siswa dan masyarakat luas,” lanjutnya. Ia berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan semangat dan antusiasme tinggi untuk mencapai hasil yang optimal
Peserta pelatihan pengelolaan sampah terlihat antusias mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Harimau Pudiklat SDM LHK Bogor
Zuljalal Aziz, S.Hut., M.Pd., Kepala SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, menegaskan komitmen sekolahnya dalam berkontribusi pada upaya penyelamatan lingkungan melalui pendidikan. “Keikutsertaan kami dalam pelatihan ini adalah wujud nyata komitmen SMK Kehutanan Negeri Kadipaten untuk membekali para siswa dengan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” jelas Zuljalal.
Ia menambahkan bahwa sekolahnya berupaya untuk menjadi contoh dalam praktik pengelolaan sampah yang baik, dengan harapan dapat menginspirasi sekolah lain dan masyarakat sekitar.
Peserta-peserta pelatihan pengelolaan sampah terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan diskusi yang dipandu oleh pemateri.
Ika Sri Hadiati, Slamet Supriyadi, dan Haris Ady Saputra, perwakilan guru dari SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, mengungkapkan antusiasme mereka dalam mengikuti pelatihan ini. “Saya ingin mempelajari berbagai metode pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan,” ungkap Ika. “Saya harap ilmu yang saya peroleh di sini dapat saya terapkan di sekolah dan komunitas saya,” tambah Ika.
Suasana kesungguhan terpancar jelas dari peserta-peserta pelatihan pengelolaan sampah yang aktif mengikuti kegiatan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Pusdiklat SDM LHK).
Mereka berkomitmen untuk mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah serta mengadakan program-program lingkungan yang melibatkan siswa dan masyarakat.
Pelatihan ini tidak hanya membahas metode pengelolaan sampah yang umum, tetapi juga menyelami kompleksitas dan tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. Para peserta diajak untuk memahami berbagai faktor yang berkontribusi pada permasalahan sampah, seperti tingginya tingkat konsumsi, sistem pengelolaan sampah yang belum memadai, dan rendahnya kesadaran masyarakat.
Diskusi-diskusi mendalam tentang kebijakan pemerintah, peran sektor swasta, dan partisipasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari pelatihan ini.
About Author
Slamet Supriyadi
Fungsional Ahli Muda Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Presiden Sustainable Development, PSPS, Yeungnam University, Korea Selatan.
Leave a Reply