Peserta didik SMK Kehutanan Negeri Kadipaten dengan penuh semangat menggunakan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk menyebarkan informasi tentang krisis iklim dan mengajak masyarakat untuk mengambil tindakan. Mereka menggunakan berbagai format kreatif seperti infografis dan poster untuk menarik perhatian generasi muda.
Kadipaten, Jawa Barat – Di tengah gempuran krisis iklim yang semakin memprihatinkan, generasi muda memiliki peran krusial dalam mencari solusi dan mengambil tindakan. SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, Jawa Barat, menunjukkan langkah nyata dengan menginisiasi sebuah proyek inspiratif yang melibatkan para pelajarnya dalam memerangi krisis iklim melalui platform digital.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dan mendorong para siswa untuk memanfaatkan kekuatan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Kepala SMK Kehutanan Negeri Kadipaten, Zuljalal Aziz, S.Hut., M.Pd., menjelaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata dari Profil Pelajar Pancasila, di mana para siswa tidak hanya dididik secara akademis, tetapi juga dibekali dengan karakter dan kemampuan untuk menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan.
Kolaborasi Peserta Didik dengan berbagai stakeholder untuk membangun komunitas digital yang inklusif dan ramah lingkungan. Mereka menggunakan platform online untuk berbagi ide, bertukar informasi, dan saling mendukung dalam upaya mereka untuk melawan krisis iklim.
“Proyek P5 ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar,” ujar Zuljalal. “Dengan mengangkat tema gaya hidup berkelanjutan, kami ingin mendorong para siswa untuk menjadi generasi yang sadar akan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan mampu berkontribusi dalam upaya pelestariannya.”
Penerapan P5 di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten
Proyek P5 di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten dilandaskan pada empat prinsip utama: holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif. Prinsip-prinsip ini memungkinkan para siswa untuk belajar secara mandiri, aktif, dan kreatif dalam mencari solusi terhadap isu-isu lingkungan.
Titin Suhartini, S.Hut., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menjelaskan lebih lanjut tentang prinsip-prinsip tersebut.
“Prinsip holistik mendorong para siswa untuk memahami isu krisis iklim secara menyeluruh, tidak hanya dari satu sudut pandang,” ujar Titin. “Prinsip kontekstual memungkinkan mereka untuk menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga lebih mudah dipahami dan diimplementasikan.”
“Pembelajaran berpusat pada peserta didik memberikan kesempatan bagi mereka untuk memilih dan mengusulkan topik sesuai minat dan bakat mereka,” lanjut Titin. “Sedangkan prinsip eksploratif membuka ruang bagi pengembangan diri dan inkuiri, mendorong mereka untuk mencari informasi dan solusi secara mandiri.”
Peserta Didik SMK Kehutanan Negeri Kadipaten tidak hanya menyebarkan kesadaran tentang krisis iklim, tetapi mereka juga mengambil tindakan nyata untuk membuat perubahan.
Dampak Positif Proyek P5
Proyek P5 di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Para siswa menunjukkan peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, serta memiliki inisiatif untuk melakukan aksi nyata dalam memerangi krisis iklim.
“Melalui proyek ini, kami belajar banyak tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan,” ujar salah satu siswa, M. Ghilbram.”Kami juga terinspirasi untuk melakukan berbagai aksi nyata, seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, dan menanam pohon.”
Pesan Inspirasi
Proyek P5 di SMK Kehutanan Negeri Kadipaten menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk menerapkan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan isu-isu terkini. Generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif bagi lingkungan, dan dengan dukungan dan edukasi yang tepat, mereka dapat berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Leave a Reply