Kantong plastik atau kresek, sangat menunjang aktifitas manusia. Ringan, kuat, kedap air, murah dan praktis. Sisi ini yang kemudian membuat penggunaan kantong plastik tak terkendali. Wadah sekali pakai ini membawa dampak lingkungan yang tidak remeh. Saat dibuang, kantong-kantong ini butuh waktu ratusan tahun untuk hancur. Itupun bukan kemudian hilang tapi terurai menjadi partikel-partikel kecil/mikro plastik yang sangat mungkin akan termakan oleh hewan-hewan di darat atau pun perairan. Yang mana jika diantaranya akan dikonsumsi oleh manusia.
Dalam rangka Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia, bidang sosial budaya Dharma Wanita Persatuan SMK Kehutanan Negeri Kadipaten mengadakan ak
si berbagi kantong belanja di pasar Lawas Kadipaten kepada emak-emak yang akan berbelanja yang belum membawa kantong atau tas belanja. Sebanyak 200 kantong belanja yang bertema ajakan mengurangi penggunaan tas sekali pakai. Ibu Tocin sebagai ketua bidang sosbud menyampaikan bahwa ibu-ibu merupakan penggerak dan pionir utama dalam penanggulangan kantong plastik, yang berbelanja baik di supermarket, swalayan, pasar tradisional atau pemakaian lainnya. Untuk itu DWP SMK berinisiasi untuk aksi sebar kantong belanja.
Ditambahkan oleh Ketua DWP SMK Kehutanan Kadipaten, Ibu Ririen Aris, bahwa Indonesia sebagai nomer 2 setelah China dalam penggunaan kantong palstik. 1 menit terpakai 1 juta kantong atau 4000 ton sehari. Dalam produksinya membutuhkan 8% minyak/12 juta barrel dan 14 juta pohon. Di Indonesia ada sekitar 32.000 gerai, maka akan ada 9,6 juta kantong
plastik yang terpakai, ditambah pemakaian di pasar-pasar tradisional dan lainnya, lanjutnya. Indonesia, disebut sangat lambat mensikapi fenomena ini. Bangladesh, negara kecil, tapi sejak 2002 sudah melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai. Dari aksi ini diharapkan masyarakat terutama emak-emak untuk bijak memakai tas belanja. Peringatan 3 Juli hanya sekedar momentum. Selebihnya dituntut kesadaran masyarakat dan mulai bijak membiasakan memakai kantong atau tas belanja yang dapat berulang kali dipakai. Dan para pemangku kebijakan dapat turut serta membuat regulasi tentang pengendalian sampah atau kantong plastik ini. Penyelamatan bumi dari timbunan plastik adalah tanggung jawab bersama.
Leave a Reply